PT Indosat Tbk akan mengajukan pengaturan kembali pembayaran (refinancing) utang obligasinya senilai Rp4 triliun yang jatuh tempo pada 2013.
Opsi refinancing terdiri dari penerbitan obligasi baru atau
menggunakan kas internal dengan melakukan penjualan menara atau saham PT
Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Hal tersebut diungkapkan Direktur Keuangan Indosat Stefan Carlsson
dalam paparan publik di Jakarta, Senin (21/1). "Kami lihat yang terbaik
dan paling menguntungkan dari segi harga dan lainnya," ungkapnya.
Terkait dengan penjualan menara, Stefan mengaku banyak pihak yang
berminat membeli. Namun lagi-lagi Indosat masih menyeleksi pihak yang
benar-benar memberikan penawaran menguntungkan.
Dari jumlah utang sekitar Rp4 triliun, sebesar Rp2,68 triliun
merupakan utang berdenominasi dolar AS dan sisanya merupakan utang
rupiah.
Yang terdekat obligasi Indosat jatuh tempo pada 9 April 2013 terdiri
dari sukuk Indosat III tahun 2008 senilai Rp570 miliar dengan jangka
waktu 5 tahun dan tingkat imbal hasil Rp58,42 miliar per tahun serta
obligasi seri A Indosat VI tahun 2008 senilai Rp760 miliar dengan
tingkat bunga tetap 10,25% per tahun.
Direktur Utama Indosat Alexander Rusli menambahkan untuk pelepasan
saham TBIG yang dimiliki pihaknya sebesar 5% masih dipertimbangkan.
Indosat masih melakukan valuasi nilai saham tersebut.
"Kami juga mempertimbangkan untuk melepas saham tersebut. Nilainya terus naik selama dipegang perseroan," ujarnya.
Untuk 2013, operator telekomunikasi berwarna kuning tersebut
menganggarkan belanja modal sebesar US$800 juta yang akan digunakan
untuk pengembangan jaringan, data, dan pemeliharaan dengan fokus
terbesar pada penambahan base transceiver station.
Sumber : Metrotvnews.com
Reporter : Santosa
No comments:
Post a Comment