10 Mitos Keliru Tentang Islam
Di
dunia yang sudah mengglobal seperti saat ini, ada saja bentuk-bentuk
kesalahpahaman antarbudaya, lembaga, atau individu yang sering tidak
terpecahkan dan terjelaskan dan bahkan dipakai sebagai sarana untuk
menghakimi dan menilai. Islam adalah salah satu agama yang secara luas sering disalahpahami. Mereka yang tidak terbiasa dengan Islam sering mempunyai kesalahpahaman tentang ajaran dan praktiknya. Di antara kesalahpahaman itu termasuk bahwa umat Islam menyembah dewa bulan, bahwa Islam opresif terhadap perempuan, atau bahwa Islam adalah iman yang mendukung kekerasan. Berikut
ini adalah 10 bentuk mitos atau kesalahpahaman orang-orang di luar
Islam terhadap Islam yang kemudian diberi sekadar penjelasan singkat
tentang ajaran Islam yang sebenarnya.
1. Muslim menyembah dewa bulan
Beberapa non-Muslim secara keliru percaya bahwa Allah adalah “dewa Arab,” seorang “dewa bulan,” atau semacam berhala. Allah adalah nama bagi Tuhan Yang Esa, dalam bahasa Arab. Keyakinan yang paling mendasar bahwa seorang muslim adalah “Hanya ada Satu Tuhan,” Sang Pencipta, Penopang, yang dikenal dalam bahasa Arab dan oleh umat Islam sebagai Allah. Umat Kristen yang berbahasa Arab menggunakan kata yang sama untuk Yang Mahakuasa.
2. Muslim tidak percaya pada Yesus
Dalam Al Qur’an, ada cerita yang sangat banyak tentang kehidupan dan ajaran Yesus Kristus (disebut `Isa dalam bahasa Arab). Al Qur’an menyebutkan kelahirannya yang menakjubkan, ajaran-ajarannya, dan mukjizat yang ia dilakukannya atas izin Allah. Bahkan ada satu surah dari Al-Qur’an yang diberi nama ibunya, Mary (Maryam dalam bahasa Arab). Namun, umat Islam percaya bahwa Yesus (`Isa) adalah nabi yang murni manusia dan tidak pernah mengilahikan dirinya dengan cara apa pun.
3. Kebanyakan Muslim adalah orang Arab
Sementara Islam sering dikaitkan dengan orang-orang Arab, padahal orang Arab hanya 15% dari populasi Muslim dunia. Negara dengan populasi Muslim terbesar adalah Indonesia. Jumlah umat Muslim sekitar 1/5 populasi dunia, dengan jumlah terbesar ditemukan di Asia (69%), Afrika (27%), Eropa (3%) dan bagian-bagian lain dunia.
4. Islam menindas perempuan
Sebagian besar perlakuan buruk terhadap perempuan yang terjadi di dunia Islam didasarkan pada budaya lokal dan tradisi, bukan berdasar pada ajaran Islam. Pada kenyataannya, praktik-praktik seperti kawin paksa, kekerasan suami-istri, dan pembatasan gerakan perempuan secara langsung bertentangan dengan hukum Islam yang mengatur perilaku keluarga dan kebebasan pribadi.
5. Muslim keras, teroris, dan ekstrimis
Terorisme tidak dapat dibenarkan dalam interpretasi yang ajaran Islam yang valid. Seluruh
Al-Quran, dianggap sebagai teks lengkap, memberikan pesan harapan,
iman, dan perdamaian untuk komunitas satu miliar orang beriman. Pesan yang luar biasa adalah bahwa perdamaian harus ditemukan melalui iman kepada Tuhan, dan keadilan di antara sesama manusia. Pemimpin Muslim dan ulama menyatakan penentangan terhadap terorisme dalam segala bentuknya, dan menawarkan penjelasan ajaran yang disalahtafsirkan atau dipelintir.
6. Islam tidak toleran terhadap agama lain
Di dalam Al Qur’an, umat Islam diingatkan bahwa mereka bukan satu-satunya orang yang menyembah Allah. Yahudi dan Kristen disebut “Orang-orang Ahli Kitab,” yang berarti orang-orang yang sebelumnya telah menerima wahyu dari Allah SWT. Al Qur’an
juga memerintahkan umat Islam untuk melindungi dari bahaya bukan hanya
masjid, tetapi juga biara, sinagoga, dan gereja - karena “Allah disembah di dalamnya.”
7. Islam mempromosikan "jihad" untuk menyebarkan Islam dengan pedang dan membunuh semua orang kafir
Kata Jihad berasal dari kata Arab yang berarti “berjuang.” Kata-kata terkait lainnya termasuk “usaha,” “tenaga kerja,” dan “lelah.” Jihad pada dasarnya adalah upaya untuk mempraktikkan agama dalam menghadapi penindasan dan penganiayaan. Upaya tersebut bisa dalam bentuk memerangi kejahatan dalam hati kita sendiri, atau melawan diktator. Upaya militer termasuk sebagai suatu pilihan, tetapi sebagai jalan terakhir dan tidak “untuk menyebarkan Islam dengan pedang.”
8. Al Qur’an ditulis oleh Muhammad dan disalin dari sumber-sumber Kristen dan Yahudi
Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad selama dua dekade, mengajak orang-orang
untuk menyembah Satu Tuhan Yang Maha Esa dan menjalani hidup mereka
sesuai dengan ajaran Islam ini. Al Qur'an berisi cerita nabi-nabi dalam Bible, karena para nabi itu juga mengabarkan pesan Allah. Cerita-cerita itu bukan disalin, tetapi tradisi lisan itu dirujuk dengan tujuan sebagai contoh dan ajaran bahwa kita dapat belajar dari mereka.
9. Ibadah shalat umat Islam hanyalah sebuah ritual tanpa makna hati
Shalat adalah saat untuk menghadap Allah sebagai ekspresi iman, ungkapan syukur atas berkah, dan pencarian bimbingan dan pengampunan. Dalam shalat, seseorang harus bersahaja, tunduk dan hormat kepada Allah. Dengan membungkuk dan bersujud diri ke tanah, kami menyatakan kerendahan hati kita di hadapan Yang Mahakuasa.
10. Bulan sabit adalah simbol universal Islam
Komunitas Muslim awal tidak benar-benar memiliki simbol. Selama masa Nabi Muhammad, Islam dan tentara kafilah mengibarkan bendera sederhana berwarna solid (umumnya hitam, hijau, atau putih) untuk tujuan identifikasi. Sebenarnya bulan sabit dan bintang adalah simbol pra-Islam yang telah dipakai sejak beberapa ribu tahun, dan tidak berafiliasi dengan Islam sama sekali sampai Kekaisaran Utsmani meletakkannya di bendera mereka.
By Huda, About.com Guide
Sumber: http://islam.about.com/od/commonmisconceptions/tp/myths.htm?nl=1, diakses pada 10 April 2010
No comments:
Post a Comment