KENDARI, KOMPAS.com
— Kericuhan terjadi dalam
Musyawarah Cabang (Muscab) DPD II Partai Demokrat Kota Kendari yang
bertempat di salah satu hotel di Kendari, Kamis (15/11/2012) malam.Sesama pengurus terlibat saling dorong, bahkan tendang kursi. Aksi ini dipicu oleh beredarnya isu suap pada pelaksanaan Muscab dengan agenda pemilihan ketua.
Kericuhan berawal saat salah satu peserta menanyakan legalitas surat keputusan pengurus anak cabang (PAC) dalam Muscab tersebut. Tak ada kejelasan resmi, akhirnya pimpinan sidang menskors sidang.
Tak lama berselang, para peserta Muscab DPD II Partai Demokrat Kota Kendari saling dorong dan membuka borok soal adanya suap-menyuap. Dugaan suap beredar antarsesama peserta dengan angka Rp 5 juta-Rp 12 juta.
Hal itu menimbulkan kegaduhan dalam Muscab. Salah satu Wakil Ketua DPD I Partai Demokrat Sulawesi Tenggara, Safarullah, meminta agar sidang ditunda, dan pengurus, mulai dari tingkat DPD I, DPD II, hingga pengurus 10 PAC, membicarakan rumor suap tersebut dengan tenang.
Para peserta Muscab DPD II Demokrat Kota Kendari meninggalkan ruangan sidang. Namun, kelanjutan pelaksanaan Muscab ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Juru bicara DPD I Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Tenggara, Yusuf Tallama, yang dikonfirmasi mengenai kejadian itu, mengatakan bahwa pihaknya tidak berada di tempat saat keributan.
Namun, infomasi yang dihimpunnya menunjukkan, ada pertentangan soal perbedaan dalam menafsirkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Menurutnya, peristiwa itu berlangsung saat pembahasan syarat peserta Muscab, terutama untuk utusan PAC.
"Jadi, tidak benar adanya isu yang beredar mengenai suap-menyuap dalam pelaksanaan Muscab," ungkapnya, Jumat.
http://regional.kompas.com/read/2012/11/16/17040161/Pengurus.Partai.Demokrat.Kendari.Tendang.Kursi
No comments:
Post a Comment