Penurunan stok hasil
panen petani membuat pasokan beras di beberapa wilayah Kabupaten Cirebon
menurun 33-50 persen dan memicu harga beras naik sampai 8,75 persen.
Berdasarkan pemantauan "PRLM", Minggu (13/1) di beberapa titik, harga beras semakin melambung memasuki pekan kedua Januari 2013. Setelah sebelumnya sempat naik 3,75 persen pada awal Januari.
Di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, harga beras kualitas nomor 2 mencapai Rp 8.400 per kilogram atau naik Rp 500 (6,3 persen) dari harga semula Rp 7.900.
Menurut salah seorang konsumen, Mimin (35), pada awal januari harga beras kualitas nomor 2 sudah naik sampai Rp 8.000. “Tidak lama berselang, harga beberapa kali naik sampai sekarang menjadi Rp 8.400,” katanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang pedagang, Aan (28). Ia mengaku terpaksa menaikan harga jual ke konsumen, karena kenaikan harga dari bandar sudah semakin tinggi.
Jika pada akhir Desember lalu Aan bisa mendapatkan beras kualitas nomor 2 seharga Rp 7.800 per kilogram, saat ini ia membeli dari bandar seharga Rp 8.200 per kilogram.
Sementara itu, salah seorang bandar beras, Mufti (33) mengatakan, kenaikan harga kemungkinan disebabkan semakin minimnya stok sisa panen musim kemarau di tingkat petani dan penggilingan.
“Selain itu musim hujan juga menyulitkan petani dalam pengeringan gabah dan padi, sehingga ongkos produksi mereka meningkat. Akibatnya, harga jual dari mereka terus naik,” ujarnya.
Selain harga naik, kata Mufti, pasokan dari petani juga memang terus menurun sejak awal Januari. Saat ini pasokan bahkan turun sampai 33-50 persen. Mufti kini hanya bisa mendapatkan pasokan sekitar 30-40 ton per bulan, lebih rendah dari pasokan Desember 2012 yang mencapai 60 ton.
Kondisi serupa juga terjad di Pasar Cipeujeuh, Kecamatan Lemahabang. Harga beras kualitas nomor 2 di pasar tersebut sudah mencapai Rp 8.500 per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada beras kualitas nomor 1 yang naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 9400 per kilogram.
Salah seorang pedagang, Nunung (35) mengatakan, kenaikan harga beras sudah teras sejak awal tahun. Namun ia belum berani menaikan harga ke tingkat konsumen.
"Awalnya kenaikan terasa di tingkat bandar ke pedagang eceran, tetapi masih tipis. Sekarang kenaikan sudah tinggi, jadi kami harus menaikan harga konsumen juga," katanya.
Mengomentari masalah ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Haki mengatakan, pihaknya sudah memperkirakan kenaikan harga beras tersebut.
“Kami terus memantau dan sejauh ini kenaikannya masih kecil. Ini memang fluktuasi akibat cuaca dan berkurangnya stok hasil panen terakhir,” ujarnya.
Meski demikian, Haki menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Jika memang kenaikan harga sudah terlalu tinggi, maka operasi pasar akan dilakukan dan stok akan ditambah dari gudang Bulog.
Sumber: Pikiran_Rakyat.com
Reporter: Santosa
No comments:
Post a Comment