Diperkirakan, aksi mogok berjualan pedagang sapi yang erat hubungannya dengan melonjak dan ketidakpastian harga daging sapi. Kondiri tersebut juga berdampak pada aktivitas di rumah potong hewan (RPH) Kota Banjar. Sejak Minggu (25/11) malam hingga Senin, rumah potong hewan tersebut tidak menyembelih satu ekor pun sapi.
Pantauan di Pasar Gede Kota Banjar, sejak pagi seluruh kios daging sapi tidak dibuka, rollingdoor tertutup rapat. Tidak ada pemberitahuan pada dinding yang tertutup rapat tersebut. Beberapa peralatan menggantung daging sapi yang biasanya sarat dengan daging sapi, tampak kosong. Sejak pagi hingga siang, tidak ada satu pun pemilik kios daging sapi datang ke tempat usahanya.
Aksi mogok pedagang daging sapi tersebut mengundang perhatian Dinas Perindustrian dan Pedagangan (diperindag) Kota Banjar. Hanya saja ketika petugas datang ke pasar, tidak menjumpai satu pun pemilik kios. Demikian pula ketika memburu pedagang sapi ke rumahnya, petugas juga tidak bertemu dengan pemilik atau bandar daging sapi.
"Kemarin ada pedagang daging sapi yang mengatakan akan tutup empat hari, alasannya karena harga sapi mahal. Selain itu juga sebagai betuk solidaritas sesama pedagang daging sapi. Sejak pagi memang tidak buka, semua kios daging sapi tutup," ungkap salah seorang warga Pasar gede Kota Banjar, Enjang, Senin.
Dia mengungkapkan, banyak calon pembeli yang kecewa, begitu mengetahui kios daging sapi langganannya tutup. Selain masyarakat, umumnya pedagang bakso yang datang ke tempat tersebut.
"Banyak yang menanyakan kenapa semua kios daging sapi tutup. Saya tidak tahu persis, cuma infromasinya karena harganya terus melambung," tuturnya. (A-101/A-26)
No comments:
Post a Comment